Semangkuk Nasi Putih



Fahmi Rizal
melalui seluler
.

Pada sebuah senja dua puluh tahun yang lalu,
terdapat seorang pemuda yang kelihatannya
seperti seorang mahasiswa berjalan mondar
mandir di depan sebuah rumah makan cepat saji
di kota metropolitan, menunggu sampai tamu di
restoran sudah agak sepi, dengan sifat yang segan

dan malu-malu dia masuk ke dalam restoran
tersebut. "Tolong sajikan saya semangkuk nasi
putih." Dengan kepala menunduk pemuda ini
berkata kepada pemilik rumah makan.

Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan,
memperhatikan pemuda ini hanya meminta
semangkuk nasi putih dan tidak memesan lauk
apapun. Lalu mereka menghidangkan semangkuk
penuh nasi putih untuknya.

Ketika pemuda ini menerima nasi putih dan
membayar ia berkata dengan pelan: "Dapatkah
Bapak menyiram sedikit kuah sayur di atas nasi
saya?"
Istri pemilik restoran berkata sambil tersenyum:
"Silahkan, ambil kuah sayur mana saja yang
engkau suka, tidak perlu bayar!"
Pemuda ini berpikir : "Di restoran ini, kuah sayur
gratis."

Lalu ia memesan semangkuk lagi nasi putih.
"Semangkuk tidak cukup anak muda, kali ini saya
akan berikan lebih banyak lagi nasinya." Dengan
tersenyum ramah pemilik restoran berkata
kepada pemuda ini.

"Bukan, untuk dibawa pulang, besok saya akan
membawanya ke sekolah
sebagai bekal makan siang saya!"
Mendengar perkataan pemuda ini, pemilik
restoran berpikir pemuda ini tentu dari keluarga
miskin diluar kota, demi menuntut ilmu datang ke
kota untuk menempuh pendidikan, mencari uang
sendiri untuk sekolah, kesulitan dalam keuangan
itu sudah pasti.

Pemilik restoran lalu menaruh sepotong daging
dan sebutir telur disembunyikan dibawah nasi,
kemudian membungkus nasi tersebut. Sepintas
terlihat hanya sebungkus nasi putih saja. Dan
memberikan kepada pemuda ini.

Melihat perbuatannya, istrinya paham jika
suaminya sedang membantu pemuda ini, hanya
dia tidak mengerti, kenapa daging dan telur
disembunyikan di bawah nasi. Suaminya
kemudian membisik kepadanya: "Jika pemuda ini
melihat kita menaruh lauk di atas nasinya dia
tentu akan merasa bahwa kita bersedekah
kepadanya, harga dirinya pasti akan tersinggung
dan lain kali dia tidak akan datang lagi. Jika dia ke
tempat lain dan hanya membeli semangkuk nasi
putih, dari mana ada gizi untuk bersekolah."
"Engkau sungguh baik hati, sudah menolong
orang masih menjaga harga dirinya."
"Jika saya tidak baik, apakah engkau akan menjadi
istriku?" sambut suaminya dengan senyum
hangat.

Sepasang suami istri muda ini merasa gembira
dapat membantu orang lain.

"Terima kasih, saya sudah selesai makan."
Pemuda ini pamit kepada mereka.
Ketika dia sudah mengambil bungkusan nasinya,
dia membalikan badan melihat dengan
pandangan mata berterima kasih kepada mereka.

"Besok singgah lagi, engkau harus tetap
bersemangat!" kata pemilik restoran sambil
melambaikan tangan, dalam perkataannya
bermaksud mengundang pemuda ini,
besok jangan segan-segan datang lagi.

Sepasang mata pemuda ini berkaca-kaca terharu,
mulai saat itu setiap sore pemuda ini singgah
kerumah makan mereka, sama seperti biasa
setiap hari hanya memakan semangkuk nasi putih
dan membawa pulang sebungkus lagi untuk bekal
keesokan hari. Sudah pasti nasi yang dibawa
pulang setiap hari terdapat lauk berbeda yang
tersembunyi setiap hari, sampai pemuda ini tamat
sekolah.

***

Setelah tamat sekolah, selama 20 tahun pemuda
ini tidak pernah muncul lagi di restoran tersebut
karena sudah bekerja di kota lain.

Pada suatu hari, ketika suami ini sudah berumur
50 tahun lebih, pemerintah melayangkan sebuah
surat bahwa rumah makan mereka harus digusur.

Suami istri ini tiba-tiba kehilangan mata
pencaharian. Dan mengingat anak mereka yang
disekolahkan di luar negeri yang perlu biaya setiap
bulan, membuat suami istri ini berpelukan
menangis dengan panik.

Pada saat ini masuk seorang pemuda yang
memakai pakaian bermerek kelihatannya seperti
direktur dari kantor yang bagus.

"Apa kabar? Saya adalah wakil direktur dari
sebuah perusahaan. Saya diperintahkan oleh
direktur kami mengundang kalian membuka
kantin di perusahaan kami. Perusahaan kami
telah menyediakan semuanya. Kalian hanya perlu
membawa koki dan "keahlian" kalian kesana,
keuntungannya akan dibagi dua dengan
perusahaan."
"Siapakah direktur diperusahaan Anda? Dan
mengapa ia begitu baik terhadap kami? Saya tidak
pernah mengenal seorang yang begitu mulia!"
sepasang suami istri ini berkata dengan terheran-
heran.

"Kalian adalah penolong dan kawan baik direktur
kami! Direktur kami paling suka makan telur dan
dendeng buatan kalian, hanya itu yang saya tahu.
Yang lain setelah kalian bertemu dengannya dapat
bertanya kepadanya."

Akhirnya, pemuda yang hanya memakan
semangkuk nasi putih ini muncul. Setelah
bersusah payah selama 20 tahun akhirnya
pemuda ini dapat membangun kerajaaan
bisnisnya dan sekarang menjadi seorang direktur
yang sukses untuk kerajaan bisnisnya.

Dia merasa kesuksesan pada saat ini adalah
berkat bantuan sepasang suami istri ini. Jika
mereka tidak membantunya dia tidak mungkin
akan dapat menyelesaikan kuliahnya dan menjadi
sesukses sekarang.

Setelah berbincang-bincang, suami istri ini pamit
hendak meninggalkan kantornya. Pemuda ini
berdiri dari kursi direkturnya dan dengan
membungkuk dalam-dalam berkata kepada
mereka: "Bersemangat ya! Di kemudian hari
perusahaan tergantung kepada kalian, sampai
bertemu besok!"

***

Pesan :
1. Kebaikan hati dan budi baik dalam kehidupan
manusia selalu adalah suatu perbuatan indah,
berkesan dan yang paling mengharukan.

2.Bisa jadi salah satu kebaikan yang pernah Anda
tunjukkan akan bermanfaat di kemudian hari.
Jangan berhenti untuk berbuat baik terhadap
sesama.

Suka · 
Previous
Next Post »


Dimohon untuk tidak membuat komentar yang berisi :
1. Kata-kata Kotor.
2. Sara atau Rasis.
3. Dan berkomentar Negatif lainya.

Komentar yang mengandung unsur diatas akan langsung saya hapus.
Terimakasih. ConversionConversion EmoticonEmoticon

Thanks for your comment