KENGERIAN SAAT MELINTASI SHIRATHAL MUSTAQIM



28 November 2012  melalui seluler · 

Pernahkah kita membayangkan menyeberangi sebuah
jembatan yang begitu kecil dan tipis seukuran sehelai
rambut dibelah tujuh? Begitulah kira-kira kalau kita
mengumpamakan Jembatan Shirthal Mustaqim kelak.
Sebuah jembatan yang akan menghubungkan Surga dan Neraka.

"Rasulullah SAW mengumpamakan bahwa sifat titian itu adalah lebih tipis daripada rambut dan lebih tajam
daripada pedang." (HR. Ahmad)

Lalu seperti apakah kelak umat manusia dapat
melintasinya?

Perjalanan umat manusia di atas Sirathal Mustaqim
dapat ditempuh dengan bermacam-macam keadaan.
Hal itu tercermin dari bagaimana mereka menghabiskan semua waktunya saat hidup di dunia. Berikut adalah macam-macam golongan manusia yang melintasinya:

- Ada golongan yang dapat melintasinya secepat kilat.
- Ada golongan yang dapat melintasinya seperti tiupan angin.
- Ada golongan yang dapat melintasinya seperti burung terbang.
- Ada golongan yang dapat melintasinya seperti
kecepatan kuda lomba.
- Ada golongan yang dapat melintasinya secepat lelaki
perkasa.
- Ada golongan yang dapat melintasinya secepat
binatang peliharaan.
- Ada golongan yang dapat melintasinya dalam jangka
waktu sehari semalam.
- Ada golongan yang dapat melintasinya dalam waktu
selama satu bulan.
- Ada golongan yang dapat melintasinya selama
bertahun-tahun.
- Ada golongan yang dapat melintasinya selama 25 ribu tahun.
- Ada golongan yang dapat melintasinya dengan
tertatih-tatih.
- Ada golongan yang langsung terjatuh ke jurang api
Neraka.

Rasulullah SAW bersabda, "Dan diletakkan sebuah
jembatan di atas Neraka Jahannam, lalu aku dan
ummatku menjadi orang pertama yang meniti di
atasnya. Para Rasul berdoa pada hari itu: ‘Ya Allah,
selamatkan! Selamatkan! Di kanan kirinya ada pengait-
pengait seperti duri pohon Sa'dan. Pernahkah kalian
melihat duri pohon Sa’dan?"

Para sahabat menjawab, "Pernah, Ya Rasulullah."

Lalu Rasulullah SAW melanjutkan, "Sesungguhnya
pengait itu seperti duri pohon Sa'dan, namun hanya
ALLAH yang tahu besarnya. Maka banyak ummat
manusia yang disambar dengan pengait itu sesuai
dengan amal perbuatannya di dunia." (HR. Muslim)

"Suasana pada saat itu sangatlah mengerikan. Suara
teriakan, raungan, jeritan meminta tolong, tangisan,
dan ketakutan terdengar dari pelbagai arah. Lebih
mengerikan suara gemuruh api neraka dari bawah
sirath yang siap menelan orang terjatuh ke dalamnya.
Tidak henti-henti Rasulullah SAW dan Nabi-Nabi yang
lain termasuk juga malaikat berdoa untuk keselamatan manusia:
“Ya Allah, Selamatkan! selamatkan!"
"Ia (jembatan shirath) adalah sebuah jalan yang sangat licin. Dan kaki sulit sekali berdiri di atasnya." (HR. Muslim)

Sahabat yang dirahmati Allah,
Sirath di akhirat ini adalah wujud hasil daripada titian
(jalan) hidup yang kita pilih selama tinggal di dunia.

Buah dari segala apa yang telah kita perbuat selama
hidup di dunia. Barangsiapa yang selalu memilih di
jalan Allah dan bepegang teguh dengan syariat Islam,
maka sirath di akhirat ini akan mudah dilalui untuk
sampai ke Surga.

Akan tetapi sebaliknya,
Jika kita jalani hidup penuh dengan kemaksiatan, maka bersiap-siaplah diterkam api Neraka yang berkobar- kobar menyala di dalam Neraka.

Na'udzu billahi min dzalik.
Marilah sama-sama bertaubat sebelum terlambat,
Previous
Next Post »


Dimohon untuk tidak membuat komentar yang berisi :
1. Kata-kata Kotor.
2. Sara atau Rasis.
3. Dan berkomentar Negatif lainya.

Komentar yang mengandung unsur diatas akan langsung saya hapus.
Terimakasih. ConversionConversion EmoticonEmoticon

Thanks for your comment